Definisi
Sistem Pakar (Expert System)
Merupakan
paket perangkat lunak/paket program komputer yang ditujukan sebagai penyedia nasehat
dan sarana bantu dalam memecahkan masalah di bidang-bidang spesialisasi
tertentu seperti sains, perekayasaan, matematika, kedokteran, pendidikan, dan
sebagainya.
Sistem
pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar
komputer dapat menyelesaikan masalah
seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli.
Bagi
para ahli, sistem pakar ini juga akan membantu aktivitasnya sebagai assisten
yang sangat berpengalaman. Seorang pakar adalah orang yang mempunyai keahlian
dalam bidang tertentu, yaitu pakar yang mempunyai knowledge atau kemampuan
khusus yang orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang yang
dimilikinya.
Bentuk
Sistem Pakar
Bentuk
pengetahuan dalam suatu area kepakaran tertentu dapat dikategorikan sebagai
berikut (Firebaugh, 1989):
1.
Objek : bentuk ini meliputi sifat-sifat objek secara fisis yang dapat diperoleh
dari pernyataan sederhana, aturan IF-THEN, dan daftar atribut dari objek
tersebut.
2.
Kejadian : bentuk ini meliputi aksi dan kejadian. Kejadian secara umum
menentukan suatu elemen waktu dan dapat menunjukkan sebab akibat.
3.
Performance : bentuk ini meliputi informasi tentang bagaimana melakukan
pekerjaan tertentu
4.
Meta-Pengetahuan : pengetahuan yang dimiliki sistem tentang pengetahuan
internalnya (Rolston, 1988)
Tipe-tipe
Sistem Pakar
Ada
3 tipe sistem pakar, yaitu :
1.
Berdiri Sendiri;
Sistem
pakar murni dan berdiri sendiri, artinya program utama tanpa mengandung
subrutin yang memakai teknik algoritma konvensional.
2.
Tergabung;
Sistem
pakar yang dikelilingi program lainnya, artinya sebuah subrutin yang akan
dipanggil oleh program utama, program utama ini yang memakai algoritma
konvensional.
Bentuk
lain dari sistem pakar tergabung adalah sistem pakar yang mengandung program
lain, artinya program sistem pakar memiliki sebuah subrutin, misalnya untuk
perhitungan matematik, untuk pembuatan grafik, dan keperluan lainnya, subrutin
ini memakai algoritma konvensional.
3.
Menghubungkan ke Software Lain.
Program
sistem pakar dapat berhubungan dengan/mengakses paket program lainnya, misalnya
paket program spreadsheet, DBMS atau program pembuat grafik.
Bagian-bagian
Utama Sistem Pakar
Menurut
Staugaard (1987), suatu sistem pakar disusun oleh tiga modul utama yaitu :
1.
Modul Penerimaan Pengetahuan (Knowledge Acquisition Mode)
Sistem
berada pada modul ini, pada saat ia menerima pengetahuan dari pakar. Proses
mengumpulkan pengetahuan-pengetahuan yang akan digunakan untuk pengembangan
sistem, dilakukan dengan bantuan knowledge engineer. Peran knowledge engineer
adalah sebagai penghubung antara suatu sistem pakar dengan pakarnya.
2.
Modul Konsultasi (Consultation Mode)
Pada
saat sistem berada pada posisi memberikan jawaban atas permasalahan yang
diajukan oleh user, sistem pakar berada dalam modul konsultasi. Pada modul ini,
user berinteraksi dengan sistem dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan oleh sistem.
3.
Modul Penjelasan (Explanation Mode)
Modul
ini menjelaskan proses pengambilan keputusan oleh system (bagaimana suatu
keputusan dapat diperoleh).
Menurut
Hu et al (1987), meliputi :
1.
Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
Basis
pengetahuan merupakan inti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa representasi
pengetahuan dari pakar. Basis pengetahuan tersusun atas fakta dan kaidah. Fakta
adalah informasi tentang objek, peristiwa, atau situasi. Kaidah adalah cara
untuk membangkitkan suatu fakta baru dari fakta yang sudah diketahui.
2.
Mesin Inferensi (Inference Engine)
Mesin
inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi berfungsi
untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi, berdasarkan pada basis
pengetahuan yang tersedia. Di dalam mesin inferensi terjadi proses untuk
memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta yang disimpan dalam basis
pengetahuan dalam rangka mencapai solusi atau kesimpulan. Dalam prosesnya,
mesin inferensi menggunakan strategi penalaran dan strategi pengendalian.
Strategi penalaran terdiri dari strategi penalaran pasti (Exact Reasoning) dan strategi
penalaran tak pasti (Inexact Reasoning). Exact reasoning akan dilakukan jika
semua data yang dibutuhkan untuk menarik suatu kesimpulan tersedia, sedangkan
inexact reasoning dilakukan pada keadaan sebaliknya.Strategi pengendalian
berfungsi sebagai panduan arah dalam melakukan prose penalaran. Terdapat tiga
tehnik pengendalian yang sering digunakan, yaitu forward chaining, backward
chaining, dan gabungan dari kedua teknik pengendalian tersebut.
3.
Basis Data (Data Base)
Basis
data terdiri atas semua fakta yang diperlukan, dimana fakta fakta tersebut
digunakan untuk memenuhi kondisi dari kaidah-kaidah dalam sistem. Basis data
menyimpan semua fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi,
maupun fakta-fakta yang diperoleh pada saat proses penarikan kesimpulan sedang
dilaksanakan. Basis data digunakan untuk menyimpan data hasil observasi dan
data lain yang dibutuhkan selama pemrosesan.
4.
Antarmuka Pemakai (User Interface)
Fasilitas
ini digunakan sebagai perantara komunikasi antara pemakai dengan komputer.
Referensi : https://slideplayer.info/slide/11905297/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar