Welcome To My New Blog'R

Minggu, 12 Januari 2020

4.4 Turning Test dalam sistem cerdas


Pernah mendengar istilah turing test ? sebenarnya apa sih turing test itu ? biar lebih tahu dan lebih berilmu simak artikel berikut , ya. Semoga bermanfaat

Apa itu turing test ?
Turing test (uji turing) adalah test yang dilakukan untuk mengetahui  seberapa manusiakah suatu mesin, dan dapatkah mesin tersebut digolongkan mesin dengan artificial intelligent (kecerdasan buatan). Nama turing test diambil dari nama Alan turing, seorang matematikawan berkebangsaan inggris, pelopor mechine learning (mesin yang dapat belajar) tahun 1940an dan 1950an. Mesin atau komputer dikatakan cerdas apabila dapat merespon layaknya manusia dalam kondisi tertentu.

Bagaimana tes tersebut dilakukan ?
Turing test yang juga disebut imitation game (permainan meniru), memerlukan tiga terminal. Dua diantaranya dioperasikan oleh  manusia dan satu oleh komputer. Manusia pertama berlaku sebagai penguji, manusia kedua dan komputer sebagai responden. Ketiganya ditempatkan terpisah. Konteks dan format pertanyaan telah ditentukan. Setelah waktu yang atau jumlah pertanyaan yang ditetapkan penguji akan menentukan mana yang merupakan mesin (program computer) dan mana yang manusia. Jika komputer tersebut berhasil menipu dan meyakinkan penguji bahwa ia manusia dengan berlaku seperti manusia, maka dapat dikatakan cerdas.    

Apakah Turing Test masih relevan ?
Tes Turing telah dikritik selama bertahun-tahun, terutama karena sifat pertanyaannya harus dibatasi. Selama bertahun-tahun, komputer hanya bisa mencetak skor tinggi pertanyaannya sehingga mereka memiliki jawaban "Ya" atau "Tidak" atau pertanyaan dalam ruang lingkup yang sempit. Namun, jika konteks pertanyaan tidak ditetapkan dan dalam ruang lingkup lebih luas sedangkan jawabannya membutuhkan percakapan yang panjang maka itu akan menjadi sulit.
Penentang turing test berpendapat bahwa itu tidak memadai, atau bahkan mungkin tidak relevan sama sekali. Menurut mereka, tidak perlu sebuah program berbicara agar bisa menjadi cerdas. Ada manusia yang akan gagal (karena tidak dapat berbicara) dalam tes Turing, dan komputer yang tidak memiliki kecerdasan yang mungkin lewat. Tes ini tidak perlu dan tidak cukup untuk kecerdasan. Alih-alih berfokus pada bagaimana meyakinkan seseorang bahwa mereka bercakap-cakap dengan program manusia dan bukan komputer, fokus sebenarnya harus pada bagaimana membuat interaksi manusia-mesin lebih intuitif dan efisien.

Kesimpulan :
  • Turing Test merupakan sebuah metode pengujian kecerdasan yang dibuat oleh Alan Turing.
  • Proses uji ini melibatkan seorang penanya (manusia) dan dua obyek yang ditanyai. Yang satu adalah seorang manusia dan satunya adalah sebuah mesin yang akan diuji.
  • Penanya tidak bisa melihat langsung kepada obyek yg ditanyai
  • Penanya diminta untuk membedakan mana jawaban komputer dan mana jawaban manusia berdasarkan jawaban kedua obyek tersebut.
  • Jika penanya tidak dapat membedakan mana jawaban mesin dan mana jawaban manusia maka Turing berpendapat bahwa mesin yang diuji tersebut dapat diasumsikan CERDAS.

Referensi :
https://garudacyber.co.id/artikel/185-turing-test

4.3 Pemrosesan simbolik dalam sistem pakar


Secara umum, sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar. Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalahnya atau hanya sekedar mencari suatu informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para ahli di bidangnya. Sistem pakar ini juga akan dapat membantu aktivitas para pakar sebagai asisten yang berpengalaman dan mempunyai asisten yang berpengalaman dan mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan. Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu.

Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence)

Definisi Kecerdasan Buatan, menurut :

H. A. Simon [1987] : “ Kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang -dalam pandangan manusia adalah- cerdas”

Rich and Knight [1991]: “Kecerdasan Buatan (AI) merupakan sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia.”

Encyclopedia Britannica: “Kecerdasan Buatan (AI) merupakan cabang dari ilmu komputer yang dalam merepresentasi pengetahuan lebih banyak menggunakan bentuk simbol-simbol daripada bilangan, dan memproses informasi berdasarkan metode heuristic atau dengan berdasarkan sejumlah aturan”

AI dapat dipandang dalam berbagai perspektif.

  • Dari perspektif Kecerdasan (Intelligence) AI adalah bagaimana membuat mesin yang “cerdas” dan dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya dapat dilakukan oleh manusia
  • Dari perspektif bisnis, AI adalah sekelompok alat bantu (tools) yang berdaya guna, dan metodologi yang menggunakan tool-tool tersebut guna menyelesaikan masalah-masalah bisnis.
  • Dari perspektif pemrograman (Programming), AI termasuk didalamnya adalah studi tentang pemrograman simbolik, pemecahan masalah, proses pencarian (search).
a.  Umumnya program AI lebih fokus pada simbol-simbol daripada pemrosesan numerik (huruf, kata, angka untuk merepresentasikan obyek, proses dan hubungannya).
b.    Pemecahan masalah -> pencapaian tujuan
c.  Search -> jarang mengarah langsung ke solusi. Proses search menggunakan beberapa teknik.

Konsep dan Definisi dalam Kecerdasan Buatan

TURING TEST – Metode Pengujian Kecerdasan
  • Turing Test merupakan sebuah metode pengujian kecerdasan yang dibuat oleh Alan Turing.
  • Proses uji ini melibatkan seorang penanya (manusia) dan dua obyek yang ditanyai. Yang satu adalah seorang manusia dan satunya adalah sebuah mesin yang akan diuji.
  • Penanya tidak bisa melihat langsung kepada obyek yg ditanyai.
  • Penanya diminta untuk membedakan mana jawaban komputer dan mana jawaban manusia berdasarkan jawaban kedua obyek tersebut.
  • Jika penanya tidak dapat membedakan mana jawaban mesin dan mana jawaban manusia maka Turing berpendapat bahwa mesin yang diuji tersebut dapat diasumsikan CERDAS.

Pemrosesan Simbolik
Komputer semula didisain untuk memproses bilangan/angka-angka (pemrosesan numerik). Sementara manusia dalam berpikir dan menyelesaikan masalah lebih bersifat simbolik, tidak didasarkan kepada sejumlah rumus atau melakukan komputasi matematis. Sifat penting dari AI adalah bahwa AI merupakan bagian dari ilmu komputer yang melakukan proses secara simbolik dan non-algoritmik dalam penyelesaian masalah.

Heuristic
Istilah Heuristic diambil dari bahasa Yunani yang berarti menemukan. Heuristic merupakan suatu strategi untuk melakukan proses pencarian (search) ruang problema secara selektif, yang memandu proses pencarian yang kita lakukan disepanjang jalur yang memiliki kemungkinan sukses paling besar.

Penarikan Kesimpulan (Inferencing)
AI mecoba membuat mesin memiliki kemampuan berpikir atau mempertimbangkan (reasoning). Kemampuan berpikir (reasoning) termasuk didalamnya proses penarikan. kesimpulan (inferencing) berdasarkan fakta-fakta dan aturan dengan menggunakan metode heuristik atau metode pencarian lainnya.

Pencocokan Pola (Pattern Matching)
AI bekerja dengan metode pencocokan pola (pattern matching) yang berusaha untuk menjelaskan obyek, kejadian (events) atau proses, dalam hubungan logik atau komputasional.

Persamaan dan Perbedaan antar System Pakar dengan Kecerdasan Buatan
Persamaannya adalah sama-sama mempunyai tujuan untuk mencapai hasil yang maksimal dalam suatu penyelesaian masalah. sedangkan perbedaannya:
Kalau system pakar mengacu kapada si perancang itu sendiri sebagai object dalam menyiapkan suatu system guna mendapatkan hasil yang maksimal. Sedangkan Kecerdasan buatan mengacu kepada jalur atau langkah yang sebagian besar berorientasi kepada Hardware guna mencapai hasil yang maksimal.

Sumber :
http://muhtarul12.blogspot.com/2010/02/sistem-pakar-dan-kecerdasan-buatan.html

4.2 Sistem cerdas dalam rekayasa Power

Sistem cerdas dalam rekayasa Power

Intelligent Systems merupakan wilayah dari bidang ilmu komputer dan rekayasa berurusan dengan cerdas adaptasi perilaku, dan pembelajaran di mesin dan robot. sistem Intelligent prihatin dengan desain sistem komputasi yang berfungsi dalam lingkungan yang berubah, tak terduga dan biasanya tidak lengkap yang dikenal dengan menunjukkan kemampuan tingkat tinggi. Tujuannya adalah untuk mengambil inspirasi dari alam, kinerja manusia dan alat-alat pemecahan masalah matematis dalam rangka membangun sistem yang kuat dapat mencapai tujuan yang kompleks dalam lingkungan yang kompleks menggunakan sumber daya komputasi yang terbatas. sistem Intelligent menggunakan konsep-konsep yang berasal dari ilmu saraf, sistem alam, biologi, ilmu kognitif, teknik, sistem fisik dan dari kecerdasan buatan dan teknik optimasi.

program ini mengembangkan kemampuan untuk bekerja pada masalah yang kompleks dan dalam karir masa depan mereka akan mampu menerapkan kompetensi mereka di bidang interdisipliner dengan kemampuan analisis dan teknis ditingkatkan. Contohnya termasuk perencanaan dan penjadwalan, kontrol, robotika, prakiraan bisnis, mencari agen cerdas, video game, musik buatan, menjawab otomatis dan diagnostik, dan tulisan tangan dan pengenalan suara.

Referensi :
http://adityarezamanan.blogspot.com/2016/10/peng-teknologi-sistem-cerdas-1.html